Pendapat Yang Salah Tentang Jurusan Desain Grafis, Calon Mahasiswa Wajib Tahu Ini
20.11.15
Add Comment
Sebelum mengikuti SBMPTN, tentunya jurusan yang akan dipilih sudah
dipertimbangkan termasuk jurusan Desain Grafis dimana tahun 2002 mulai
diperkenalkan kepada para siswa dan terus populer hingga saat ini. Hanya
saja, informasi yang didapat masih simpang siur serta kurang jelas,
membuat banyak pihak memandang remeh dengan pilihan ini. Tak sedikit
orang tua yang melarang anaknya untuk mengambil program studi ini
dikarenakan kurang memiliki prospek yang cukup cerah.
Akan beda hasilnya jika kesehatan seperti Kedokteran menjadi pilihan kuliah. Lagipula, persaingan yang cukup ketat antar peserta SBMPTN membuat program studi ini terasa berat persentase kelulusannya.
Di era teknologi yang serba canggih seperti internet, tentu yang namanya grafis menjadi kebutuhan yang tidak bisa diabaikan. Dengan perlengkapan berupa softaware serta pendukung hardware lainnya memberi kesempatan bagi siapa saja yang hendak menggeluti jurusan ini untuk meraih kesempatan dan peluang yang cukup besar. Meski demikian, hal utama yang perlu diketahui adalah beberapa mitos yang terjadi di masyarakat. Apa sajakah itu?
1. Hanya Menggambar dan Menggambar
Tak salah memang karena desain grafis tak bisa dipisahkan dari kegiatan yang satu ini. Bahkan, kebanyakan mahasiswa yang kuliah di program ini melakukannya setiap hari baik secara manual maupun digital. Hanya saja, perlu diketahui bahwa teknik menggambar disini bukan sekedar mencoret coret saja atau cenderung sekedarnya. Karena ada beberapa faktor yang dijadikan sebagai pedoman sebelum menggambar seperti alasan mengapa hasil karya tersebut dibuat.
Inilah yang terkadang orang awam tak menyadarinya karena kekuatan otak dalam mencerna dan mengaplikasikannya pada karya baik manual atau digital haruslah kreatif. Akibatnya, tak sedikit orang yang menganggap pekerjaan ini siapa saja bisa melakukannya.
2. Mudah
Karena kebanyakan aktifitas yang dilakukan hanya menggambar saja, pastinya ini pekerjaan yang tidak sulit bukan? Bahkan, pekerjaan mudah ini bisa dilakukan oleh seorang anak TK sekalipun. Padahal, jika ditelurusi ternyata banyak faktor yang membuat hasil karya bisa dikatakan bagus. Seperti faktor keseimbangan warna, kalimat hingga susunan siluet yang berbaur dengan latar belakang.
Masih ingat kalimat yang mengatakan sebuah gambar mampu menyampaikan ribuan kata kata? Tugas seorang desainerlah yang mampu mewujudkannya lewat perhitungan yang tepat. Pesan yang ingin disampaikan dengan baik dan mudah diingat melalui visual harus berasal dari kualitas gambar yang memiliki karakter yang kuat. Masih merasa mudah?
3. Santai dan Tidak Repot
Karena sekedar gambar, maka kuliahnya tidak serepot mahasiswa lainnya. Faktanya, mereka harus menyiapkan setidaknya 5 tugas per minggu dengan gambar yang berbeda satu sama lain. Mulai dengan menggunakan cara tradisional alias manual hingga memakai peralatan digital yang kesemuanya memiliki deadline yang cukup dekat.
4. Tak Memiliki Prospek Cerah
Seperti yang telah dijelaskan di awal artikel ini, bahwa era internet telah mengubah paradigma tentang desain grafis. Pesatnya pertumbuhan ekonomi dengan terbukanya kesempatan yang cukup luas dalam mengembangkan usaha membuat pelaku usaha membutuhkan sebuah website yang profesional. Kredibilitas dan kepercayaan ditawarkan melalui grafis yang menarik dan berbeda namun mengandung makna yang dalam. Tentu saja, peran para lulusan desain grafis sangat dituntut disini.
Selain itu, hasil karya unik yang dihasilkan bukan tidak mungkin membuka peluang untuk bekerja di perusahaan asing. Tak sedikit kita mendengar sebuah perusahaan sekaliber Google memberi kesempatan bagi mereka yang ingin mengembangkan kreatifitasnya melalui gambar. Jika pun tidak, pilihan lain sudah menanti yaitu membuka usaha mandiri dengan menciptakan lapangan pekerjaan.
Meski begitu, pilihan tetaplah di tangan si calon mahasiswa dalam menentukan masa depan. Apalagi, dalam menghadapi SBMPTN, segala persiapan harus dilakukan jadi sebaiknya pikirkan dengan matang agar tak menyesal nantinya.
Akan beda hasilnya jika kesehatan seperti Kedokteran menjadi pilihan kuliah. Lagipula, persaingan yang cukup ketat antar peserta SBMPTN membuat program studi ini terasa berat persentase kelulusannya.
Di era teknologi yang serba canggih seperti internet, tentu yang namanya grafis menjadi kebutuhan yang tidak bisa diabaikan. Dengan perlengkapan berupa softaware serta pendukung hardware lainnya memberi kesempatan bagi siapa saja yang hendak menggeluti jurusan ini untuk meraih kesempatan dan peluang yang cukup besar. Meski demikian, hal utama yang perlu diketahui adalah beberapa mitos yang terjadi di masyarakat. Apa sajakah itu?
1. Hanya Menggambar dan Menggambar
Tak salah memang karena desain grafis tak bisa dipisahkan dari kegiatan yang satu ini. Bahkan, kebanyakan mahasiswa yang kuliah di program ini melakukannya setiap hari baik secara manual maupun digital. Hanya saja, perlu diketahui bahwa teknik menggambar disini bukan sekedar mencoret coret saja atau cenderung sekedarnya. Karena ada beberapa faktor yang dijadikan sebagai pedoman sebelum menggambar seperti alasan mengapa hasil karya tersebut dibuat.
Inilah yang terkadang orang awam tak menyadarinya karena kekuatan otak dalam mencerna dan mengaplikasikannya pada karya baik manual atau digital haruslah kreatif. Akibatnya, tak sedikit orang yang menganggap pekerjaan ini siapa saja bisa melakukannya.
2. Mudah
Karena kebanyakan aktifitas yang dilakukan hanya menggambar saja, pastinya ini pekerjaan yang tidak sulit bukan? Bahkan, pekerjaan mudah ini bisa dilakukan oleh seorang anak TK sekalipun. Padahal, jika ditelurusi ternyata banyak faktor yang membuat hasil karya bisa dikatakan bagus. Seperti faktor keseimbangan warna, kalimat hingga susunan siluet yang berbaur dengan latar belakang.
Masih ingat kalimat yang mengatakan sebuah gambar mampu menyampaikan ribuan kata kata? Tugas seorang desainerlah yang mampu mewujudkannya lewat perhitungan yang tepat. Pesan yang ingin disampaikan dengan baik dan mudah diingat melalui visual harus berasal dari kualitas gambar yang memiliki karakter yang kuat. Masih merasa mudah?
3. Santai dan Tidak Repot
Karena sekedar gambar, maka kuliahnya tidak serepot mahasiswa lainnya. Faktanya, mereka harus menyiapkan setidaknya 5 tugas per minggu dengan gambar yang berbeda satu sama lain. Mulai dengan menggunakan cara tradisional alias manual hingga memakai peralatan digital yang kesemuanya memiliki deadline yang cukup dekat.
4. Tak Memiliki Prospek Cerah
Seperti yang telah dijelaskan di awal artikel ini, bahwa era internet telah mengubah paradigma tentang desain grafis. Pesatnya pertumbuhan ekonomi dengan terbukanya kesempatan yang cukup luas dalam mengembangkan usaha membuat pelaku usaha membutuhkan sebuah website yang profesional. Kredibilitas dan kepercayaan ditawarkan melalui grafis yang menarik dan berbeda namun mengandung makna yang dalam. Tentu saja, peran para lulusan desain grafis sangat dituntut disini.
Selain itu, hasil karya unik yang dihasilkan bukan tidak mungkin membuka peluang untuk bekerja di perusahaan asing. Tak sedikit kita mendengar sebuah perusahaan sekaliber Google memberi kesempatan bagi mereka yang ingin mengembangkan kreatifitasnya melalui gambar. Jika pun tidak, pilihan lain sudah menanti yaitu membuka usaha mandiri dengan menciptakan lapangan pekerjaan.
Meski begitu, pilihan tetaplah di tangan si calon mahasiswa dalam menentukan masa depan. Apalagi, dalam menghadapi SBMPTN, segala persiapan harus dilakukan jadi sebaiknya pikirkan dengan matang agar tak menyesal nantinya.
0 Response to "Pendapat Yang Salah Tentang Jurusan Desain Grafis, Calon Mahasiswa Wajib Tahu Ini"
Post a Comment