Data PGRI Indonesia Kekurangan Guru Tidaklah Benar

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) melalui ketua umumnya Sulistyo mengklaim saat ini Indonesia kekurangan 520.000 dan jumlah itu akan terus bertambah saat ribuan guru memasauki masa pensiun pada tahun 2018-2023.

Jumlah guru akan semakin berkurang pada tahun 2018 sampai 2023, saat puluhan ribu guru yang ditugaskan melalui Instruksi Presiden (Inpres) di seluruh Indonesia memasuki pensiun. Kekurangan guru tidak hanya terjadi di kota kecil, namun juga terjadi kota besar. Selama ini kekurangan guru ditutupi dari tenaga guru tidak tetap atau honorer.
Data PGRI Indonesia Kekurangan Guru Tidaklah Benar

Faktanya apa yang dikatakan PGRI tidaklah benar, entah mereka mengambil data dari mana yang pasti Indonesia tidak kekurangan guru. Buktinya banyak alumni S1 pendidikan yang mulai beralih profesi karena sulitnya masuk sekolah, meskipun statusnya masih guru bantu atau honorer. Yang bisa masuk biasanya mempunyai koneksi atau dengan membayar.

Pada mulanya Saya mengira kalau di daerah terpencil seperti Indonesia Timur kekurangan guru, setelah terjun langsung ke sana dan mengajar baru menemukan fakta yang sebenarnya. Sebenarnya banyak sekali yang ingin jadi guru namun tidak terakomodir dengan baik dengan persebaran yang tidak merata. Para sarjana muda pada kecewa karena tidak semuanya dapat menjadi guru.

Fakta ini semakin kuat ketika pemerintah bekerja sama dengan pemda setempat untuk menempatkan calon PNS dari jalur khusus SM3T (Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Terbelakang). Dengan lantang mereka tidak mau mengusulkan formasi CPNS karena banyak sarjana setempat yang belum jadi guru.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Related Post

0 Response to "Data PGRI Indonesia Kekurangan Guru Tidaklah Benar"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel