Sertifikasi Guru Dianggap Sebagai Penyebab Turunnya Kualitas Pendidikan
1.12.15
Add Comment
Wacana pemerintah mengganti sertifikasi guru dengan Pendidikan Profesi Guru (PPG) sampai saat ini hanya bualan belaka. Padahal hasil dari sertifikasi guru dan Pendidikan Profesi Guru adalah sama, yaitu mendapatkan sertifikat pendidik. Yang membedakan diantara keduanya adalah bila Pendidikan Profesi Guru diberikan gelar .Gr dibelakang nama dan sertifikat pendidik, sedangkan sertifikasi guru hanya mendapatkan sertifikat pendidik.
Sampai saat ini Pendidikan Sertifikasi Guru hanya dapat dinikmati bagi mereka yang telah mengabdikan di program SM3T (Sarjana Mendidik di Daerah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal) selama 1tahun kemudian mendapatkan imbalan kuliah PPG. Namun dibalik wacana pemerintah ingin menaikkan kualitas guru dengan sertifikasi dan PPG ada beberapa kalangan yang menilai bahwa sertifikasi guru sebagai penyebab turunnya kualitas pendidikan di Indonesia, selengkapnya silahkan simak uraian berikut ini.
Sertifikasi untuk para guru dituding sebagai penyebab penurunan kualitas pendidikan nasional. Pasalnya, para guru berlomba-lomba mengejar materi untuk mengejar sertifikasi sehingga mengurangi waktunya dalam mendidik siswa, baik di lingkungan atau luar sekolah.
Menurut pengamat pendidikan Universitas Gadjah Mada (UGM), Slamet Sutrisno, sistem pendidikan nasional membuat kegiatan belajar di sekolah menjadi teralienasi, karena minimnya interaksi antara siswa dan guru di luar jam sekolah.
“Semua ini disebabkan oleh beban birokratisasi administratif, karena itu pengukuran kualitas guru tidak bisa lagi diukur dari nilai yang diperoleh guru dalam program sertifikasi maupun UKG,” kata Slamet yang PortalPendidikan.Net kutip dari Berita Satu (25/11/15).
Dalam ujian kompetesi pun, banyak perkara yang harus diperhatikan misalnya kemampuan guru dalam mengoperasionalkan komputer. Karena itu menurutnya, Kemendiknas harus menciptakan metode pengukuran kualitas guru yang lebih koheren termasuk keterampilan dan inonasi guru.
Sementara itu pengamat pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prof Wuryadi menyatakan semenjak digulirkannya program sertifikasi guru pada tahun 2007, guru terbelenggu dalam rutinitas yang birokratis. Termasuk juga Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), belum bisa meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Sampai saat ini Pendidikan Sertifikasi Guru hanya dapat dinikmati bagi mereka yang telah mengabdikan di program SM3T (Sarjana Mendidik di Daerah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal) selama 1tahun kemudian mendapatkan imbalan kuliah PPG. Namun dibalik wacana pemerintah ingin menaikkan kualitas guru dengan sertifikasi dan PPG ada beberapa kalangan yang menilai bahwa sertifikasi guru sebagai penyebab turunnya kualitas pendidikan di Indonesia, selengkapnya silahkan simak uraian berikut ini.
Sertifikasi untuk para guru dituding sebagai penyebab penurunan kualitas pendidikan nasional. Pasalnya, para guru berlomba-lomba mengejar materi untuk mengejar sertifikasi sehingga mengurangi waktunya dalam mendidik siswa, baik di lingkungan atau luar sekolah.
Menurut pengamat pendidikan Universitas Gadjah Mada (UGM), Slamet Sutrisno, sistem pendidikan nasional membuat kegiatan belajar di sekolah menjadi teralienasi, karena minimnya interaksi antara siswa dan guru di luar jam sekolah.
“Semua ini disebabkan oleh beban birokratisasi administratif, karena itu pengukuran kualitas guru tidak bisa lagi diukur dari nilai yang diperoleh guru dalam program sertifikasi maupun UKG,” kata Slamet yang PortalPendidikan.Net kutip dari Berita Satu (25/11/15).
Dalam ujian kompetesi pun, banyak perkara yang harus diperhatikan misalnya kemampuan guru dalam mengoperasionalkan komputer. Karena itu menurutnya, Kemendiknas harus menciptakan metode pengukuran kualitas guru yang lebih koheren termasuk keterampilan dan inonasi guru.
Sementara itu pengamat pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prof Wuryadi menyatakan semenjak digulirkannya program sertifikasi guru pada tahun 2007, guru terbelenggu dalam rutinitas yang birokratis. Termasuk juga Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), belum bisa meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
0 Response to "Sertifikasi Guru Dianggap Sebagai Penyebab Turunnya Kualitas Pendidikan"
Post a Comment